tetek bengek duniawi

curahan hati

jujur, mungkin kata-kata saya di bawah ini akan sedikit murahan. bagi yang berkenan silahkan dibaca, dikomentari juga boleh. tapi bagi yang tidak silahkan di close pagenya, dan ganti alamat blog lain. enjoy reading :)

saya bukanlah tipe orang yang tertarik/suka dengan public speaking. bisa dibilang saya ini benci banget sama yang namanya "ngomong di depan orang banyak". kaki gemeter. otak kaku, bingung mau ngomong apa (lhawong ngomong biasa aja saya kadang2 bingung kok) -____________-"
sedikit demi sedikit saya mulai memahami diri saya sendiri. saya lebih suka diem. sekalipun ada pendapat, saya jutaan kali lebih milih diem daripada harus angkat tangan dan ngomong (sudah terbiasa mungkin ya, jadi mohon dimengerti)
saya bukanlah tipe orang yang suka eksis. sama sekali enggak. saya bahkan ngga peduli sama yang namanya popularitas.
jadi salah banget kalo tadi siang ada yang nyeletuk, "eh mbak kok ngomongnya dikit banget. nggak eksis dong mbak, mbak jadi kayak presiden yang muncul sekelebat doang kayak bayangan"

saya juga jadi ragu apakah saya termasuk dalam kriteria pemimpin yang baik. saya pun jadi ragu, justru pada hal yang sangat mendasar : mau dibawa kemana AMSA Brawijaya ini. prinsip dan visi yang selama ini saya usung mau direalisasikan di bagian mananya. apa selama ini justru saya yang keluar jalur dan cuman asal contoh pemikiran orang..

saya ragu apakah saya ini bodoh atau kah saya ini pintar kalo saya sering sekali melakukan kesalahan-kesalahan yang pernah saya buat. saya jadi merasa apakah saya pantas disebut sebagai mahasiswa kedokteran kalau untuk mengatur waktu saja saya masih berantakan. akankah saya siap masuk klinik? akankah saya siap mengahadapi calon pasien saya nanti.
saya baik, saya bersikap baik dengan semua orang. tapi kadang saya ada rasa menyesal ketika kebaikan saya mulai sedikit disalah artikan. saya tau terkadang memang perlu sedikit guyon untuk mengakrabkan diri satu sama lain, tapi hal ini jadi berbeda ketika kita sudah melampaui batas. saya pun masih kabur untuk membedakan batasnya dimana, tapi rasanya ada sesuatu yang mengganjal dan terus menjadi pikiran ketika hal itu terjadi pada diri saya.

mungkin agak njlimet baca tulisan saya, tapi entah kenapa lega sekali ketika saya bisa menceritakannya dalam bentuk tulisan. :)
ketika kamu nggak tau kepada siapa kamu bercerita. ketika kamu sungkan akan merepotkan orang lain dengan cerita kurang pentingmu. ketika orang yag paling kamu harapkan untuk bercerita kepada nya pun kamu tidak yakin akan didengar. ketika air matamu mulai menetes karena berpikir tidak ada seorang pun yang bisa diajak tukar pikiran, maka tulisan menjawab segalanya.

saya bukan seorang multitasker. saya bukan dewa. jadi saya tidak bisa melakukan semuanya sesuai dengan yang anda harapkan. saya selalu berusaha untuk menjadi seorang pemimpin yang bisa diandalkan. yang perlu kalian semua tau, saya belajar untuk bisa ajdi sepeti itu. saya mau BELAJAR menjadi seorang pemimpin yang baik. jangan kira ini mudah.
saya perlu menyesuaikan dengan banyak hal. saya yang seperti anda tahu sendiri, saya ya semau-maunya saya sendiri kayak gini, saya berantakan sekali. dan apakah orang seperti saya layak disebut sebagai presiden? apakah anda yakin menunjuk saya sebagai presiden. ajarin tolong ajari saya.
saya nggak bisa memikul amanah ini dengan begitu saja. mungkin bagi anda yang sudah berpengalaman memimpin organisasi seperti ini mudah, kecil. tapi saya. bahkan menjadi ketua kelas pun saya nggak pernah.

bertemu dengan calon anggota baru dalam diklat pertama saya membuat saya berpikir : bisa tidak ya saya memimpin segini banyak orang. mbak anggita saja sudah kehilangan brapa anggota kmaren. dan saya ingin lebih baik dari tahun lalu. aishhh jangankan lebih baik, mempertahankan saja itu sudah sangat cukup menyesakkan dada. terlebih kalo saya harus berhadapan dengan orang-orang dengan muka yang zzzzz *sensor* bahkan saya ga pengen ngeliatnya. harus adu mulut, adu pendapat.
mimpi pun saya nggak pernah mimpi seaneh ini, jadi pemimpin.

ohmeeeen knapa dulu saya pernah bercita-cita jadi kepala rumah sakit ya, kalo setelah ditunjuk jadi ketua AMSA aja saya udah jipeeeeer setengah mati. udah hampir mati menahan perasaan tidak nyaman. septi lebih baik dari saya, jauuuuuuuuuuuuh lebih baik dari saya. tapi kenapa orang-orang itu tega sekali menunjuk saya. apa karena saya keliatan kayak muka tebal?
ya Allah mudahkanlah jalan saya. semoga saya nggak pernah kepikiran untuk lari dari semua ini. semoga saya nggak LUPAAN lagi. semoga saya selau dikelilingi kebaikan dan orang yang baik. semoga Allah selalu memberikan bantuan dan malaikat-malaikat dalam wujud manusianya kepada saya.
dan terakhir, semoga di dunia ini masih ada namanya orang yang bener-bener BAIK. amin.

SEMANGAT VITTTT! :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

1 comments:

anin mengatakan...

hai moooooooooong..
iyo, kok temanya sama ya dgn punyaku..=="

vit, mereka memilihmu bukan karena kamu 'bermuka tebal'..hadewwh..
tapi karena mereka punya kepercayaan yg amat tinggi sama kamu..
mereka yakin kalo kamulah yg bisa membawa AMSA jadi lebih baik..^^

SEMANGAT nduk mooong!! Agvita PASTI bisa kok..^^

Posting Komentar