waktu

tadi pagi saya masak bareng ibu saya (baca: nemeni masak)

aku : bikin apa buk?
ibu : ini lho bikin peyek udang. seneng kan?
aku : hooo yaa.. kok kadingaren buk hehe
ibu : iya daripada ga ngapa2in, ngisi waktu. orang itu nek bisa ya tiap hari gerak..
aku : hmm nek aku kok malah pengen tidur terus ya
--- kejadian ini berlangsung setelah saya pagi-pagi tadi ngeblog ---
ibu : heee? apa? hush jangan ngomong yang aneh-aneh. kok ya ada to orang yang pengen tidur terus *muka bete*
aku : *ngeloyor gajadi bantuin*

:)
jadi apa kesimpulannya percakapan saya dengan ibu barusan?
hmm sebenernya penekanannya bukan ke peyek udangnya. tapi lebih ke maksud implisit dari ibu saya.
masak untuk mengisi waktu, sedangkan saya -mahasiswa yang pengennya istirahat terus-, pengennya kalo ada waktu longgar dikit, buat istirahat.
hmmm baru sadar kalo pemikiran ini kayaknya ada yang perlu dikoreksi. sebagai seorang manusia, apalagi menjadi orang muda yg sedang dalam masa produktif kayak saya ini, harusnya lebih banyak hal yang bisa dilakukan, dihasilkan.
buah dari berpikir harusnya bisa berbentuk sebuah tindakan. bukan hanya pemikiran-pemikiran yang akhirnya berwujud pada suatu hal yang abstrak, belum jadi kenyataan

yak apa nek abis mikir langsung bertindak. hmm mikir itu penting sih, buat mastiin apa yang kita lakukan nanti tepat/nggak, dan justru perlu banget. tapi nek kelamaan ya kadang-kadang mengendap. dan ohmen gajadi terwujud.

ibu, yang "ngisi waktu" dengan memasak. sementara saya, mengisi waktu dan kadang-kadang menghabiskan waktu dengan memikirkan sesuatu yang mungkin harusnya masih di luar kewajiban saya.

harusnya saya bisa ngaca dari hal ini. saya dikasih duit sama ibu saya bukan untuk enak-enakan. tapi buat serius, kerja keras, dan kuliah di malang. harusnya saya ngaca

kali ini saya butuh ketegasan :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments:

Posting Komentar