something mus be repaired

ada yang masih banyak yang perlu saya perbaiki. dari dalam diri saya.
semua manusia berkembang.. menjadi seseorang yang lebih dari sebelumnya, menjadi seorang yang lebih baik, menjadi seorang yang lebih bertanggung jawab dalam hidup, dan menjadi seorang yang lebih terpola.

sesuatu yang tidak bisa kita tawar adalah masa depan. bagaimana jadinya kita nanti. dan tentu saja hal ini didapatkan dari berproses. kita, di masa yang akan datang, tergambar dari sikap dan perilaku kita di masa ini. jadi kalo pada masa sekarang kita sering bolos kuliah, mungkin bisa tergambarkan gimana nanti jadi dokternya. dan prinsip ini yang saya pegang teguh selama saya kuliah dan sekolah.
kalo masa depan yang sekarang diisi dengan hal-hal yang dapat merusak pikiran dan perkembangan intelektual, juga bisa terbayang kan gimana nanti jadinya. yang perlu dilakukan sebenernya bukan menghindari secara blak-blakan. bukan menghindari yang sifatnya "ooh, saya nggak suka. ini nggak baik, ini salah. absolutely no use"
mungkin nggak kayak gini juga kali ya, tapi lebih ke maintain diri kita sendiri supaya sadar dan aware. di saat kita sedikit menyimpang, otak kita ngingetin, "eh mbak, kok agak menceng dikit, lurusin dulu dong"

prinsip pengendalian diri di saat muda memang penting, karena jujur banyak sekali godaan untuk istilahnya "mangkir dari tanggung jawab sebentar". tapi masa muda nggak akan terulang, boy. jadi pinter-pinternya kita dalam memilah-milah aja. di dunia ini nggak ada yang "salah". semua dalam taraf "proses menuju benar". dan perlu kita inget, nggak ada yang bener-bener "bener" di dunia ini, cuman Tuhan yang Maha Bener. kita punya kekurangan, banyak banget. mulai dari yang disadari apa enggak. bahayanya yang enggak, dan ini bikin orang lain annoying. itu tujuan adanya "teman", mungkin untuk sekedar mengingatkan dan memberi support bahwa kita bisa jadi lebih baik dari ini. tapi terkadang teman cuman bisa melakukan tugas sebagaimana bisanya aja. nggak bisa maksa. dan kalo sampe maksa emang kebangetan. hak hidup dan hak mau ngapain aja kan masih di tangannya individu juga.

emang bener kata bapak saya mungkin : ujian pertama ketika kita dihadapkan pada kasus dimana kita dituntut "harus" dewasa adalah menghadapi orang lain, dengan berbagai macam pola pikirnya, yang tentunya nggak bisa disalahkan kalo tidak sesuai dengan "kita". bagaimana kita menyeimbangkan sesuatu di dalamnya. bagaimana kita mempertahankan ide, sementara orang lain menganggapnya "ini udah kelewatan, ini nggak bener. ganti". padahal disitu kita masih berpikir akan adanya celah buat sedikit mengubahnya menjadi apa yang diinginkan orang tsb. tapi mengubah? ini berat lho. mungkin bagi sebagian orang ini gampang, mikirnya "toh buat kebaikan juga". tap berubah pun butuh proses, butuh waktu. tidak serta merta langsung jebret. tidak semudah mambalikkan telapak tangan.

saya pengen jadi "orang baik". seperti kata Dennis dalam bukunya Donny Dhirgantara, 5cm. just simply word. tapi sangat sangat sangat susah untuk bisa dikatakan sebagai orang baik. orang yang dimata orang adalah orang baik. wew, bahasanya agak njlimet. mungkin untuk menjadi itu kadang kita berpikir untuk melakukan apa aja biar dibilang orang baik. melakukan hal-hal yang menurut orang lain baik. padahal nyatanya, tidak semua hal dari yang orang lain anggap baik itu bisa kita lakukan. kita manusia, kita punya batas. tidak usah lah kalo menurut saya, berusaha menjadi orang yang baik menurut orang lain. toh mungkin dianggap baik buat satu orang, tapi jelek buat yang lain.. cukup menjadi diri sendiri, yang lebih baik, dengan memberikan yang terbaik dari diri kita yang kita bisa kepada orang lain di sekitar kita. kita nggak butuh "cap" buat jadi orang baik. tapi yang kita perlukan adalah jawaban dari pertanyaan, "apa yang bisa kita berikan untuk dunia ini, apa yang bisa kita sumbangkan untuk kehidupan ini" yaitu jadi bermanfaat.

seenggaknya ketika ada yang tanya, "mbak ajarin matematika dong", dan kita dengan kemampuan setengah-setengah yang memang udah lupa, tapi untungnya masih ada sisa bisa bantu :)
it's helping, not much, but we can give something useful. seenggaknya itu yang terbaik yang kita bisa saat itu.
jadi jangan cuman bertanya, "apasih yang orang itu pernah kasih ke aku. males ah" tapi cobalah berpikir, "orang ini butuh bantuan nggak sih"

tapi kadang pernah berpikir tentang bertepuk sebelah tangan nggak. kita ngerasa udah bantu dengan maksimal, dengan mati-matian, dan orang yang kita bantu nggak sadar, nggak ngerasa, dan bahkan menyakiti kita (ngrepotin banget). mungkin orang lain nggak akan tahu (buat apa juga tau, niatnya nggak pamer kemampuan kan), ataupun orang yang kita bantu tidak akan pernah sadar, tapi Tuhan yang tahu. Allah yang maha Tahu,

kendalikan diri dan panggil jiwa kemanusiaan kamu untuk segera datang, agvita. mulai dari diri sendiri, mulai saat ini, dan mulai sekarang.

*setelah lama tidak posting tiba-tiba posting sesuatu yang random abis, hehe :)
happy reading, bloggers :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

2 comments:

Unknown mengatakan...

wuiiihh..
berat iki tulisannya..haha

anin mengatakan...

wuaaaaaah...postingannya mantaap.. b^^d
kereeen nduuk, lanjutkaan!!

tenang nduk, u're not alone, friend...
semangaaat!!!!

Posting Komentar